PERENCANAAN DAN STRATEGI USAHA
Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah Kewirausahaan
Dosen Pengampu: Rudi Hermawan, S.HI, M.SI
Disusun
oleh kelompok 6:
SAYYIDATUL MAGHFIROH 150711100042
SITI HANAH 150711100013
MUSRIFAH 150711100008
M. YUSRON AININ NAJIB 150711100010
ALFAN MAULIDIN 150711100048
PRODI HUKUM BISNIS
SYARIAH
JURUSAN ILMU KEISLAMAN
FAKULTAS KEISLAMAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO
MADURA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Negara Indonesia adalah termasuk negara yang jumlah
penduduknya banyak, dan setiap orang membutuhkan makanan untuk mempertahankan
hidupnya, dengan cara bekerja, akan tetapi karena banyaknya jumlah penduduk
yang tidak seimbang dengan adanya lapangan pekerjaan, maka bagi para sarjana
yang sedang mencari pekerjaan didunia kerja, akan sangat sulit, mengingat memang
lapangan pekerjaan yang tersedia tidak sebanding dengan adanya jumlah penduduk
Indonesia yang banyak. Untuk itu, sebagai seorang manusia yang membutuhkan
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, seseorang entah itu lulusan
sarjana yang mencari pekerjaan atau orang dari kalangan pendidikan biasa,
haruslah mempunyai pemikiran untuk mendapatkan suatu pendapatan tanpa harus
bekerja dengan orang lain, yaitu dengan cara berwirausaha.
Dalam berwirausaha, sering kali kita jumpai seseorang
yang gagal dalam usahanya, dikarenakan kurangnya skill dari wirausaha tersebut,
kekurangan modal, keuntungan yang tidak sesuai dengan modal awal, mengakibatkan
ruginya seorang wirausaha, maka hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu dengan
bagaimana pengeleloaan usaha tersebut agar dapat berjalan dengan lancar, mempunyai
teknik dan strategi pemasaran terhadap produknya, agar produk yang dimilikinya
dapat menembus harga pasar yang tinggi, mengenai strategi pemasaran usaha baru
yang ia jalankan, mengerti dan mempunyai teknik sendiri dalam pengembangan
usahanya, serta yang paling pokok adalah
memiliki spirit atau semangat untuk berwirausaha, tentang bagaimana seorang
wirausaha dapat memenuhi semua kriteria tersebut, dalam makalah ini akan
disampaikan mengeani hal-hal tersebut.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari
pengelolaan usaha?
2.
Bagaimana teknik dan
strategi pemasaran?
3.
Bagaimana menentukan
strategi usaha baru?
4.
Bagaimana teknik
pengembangan usaha?
5.
Bagaimana cara menumbuhkan
spriti dalam berwirausaha?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui
pengertian dari pengelolaan usaha.
2.
Untuk mengetahui bagaimana
teknik dan strategi pemasaran.
3.
Untuk mengetahui strategi
usaha baru.
4.
Untuk mengetahui teknik
pengembangan usaha.
5.
Untuk mengetahui bagaimana
cara menumbuhkan spirit bagi wirausaha.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengelolaan Usaha
Pengelolaan Usaha adalah mengurus, mengatur
kegiatan usaha yang dijalankan orang orang atau badan-badan secara beratur
dengan bantuan segala aktivitas untuk mencapai suatu tujuan[1].
Pengelolaan usaha dapat juga didefinisikan
sebagai kegiatan usaha yang dilakukan
perusahaan/Individu dalam bisnisnya dalam pendirian usaha, penyusunan anggaran
keuangan, serta menjalankan perusahaan yang berkaitan aspek produksi,
pemasaran, sumberdaya manusia, serta pengelolaan keuangan.
Pengelolaan usaha dapat juga didefinisikan cara
untuk menangani pelaksanaan suatu usaha (perusahaan/ individu) yang terprogram
dengan baik meliputi :
a.
Perencanaan
b.
Pengorganisasian
c.
Pelaksanaan, dan
d.
Pengendalian
Strategi Pengelolaan Usaha
Membuat strategi pengelolaan usaha merupakan
upaya pengaturan secara menyeluruh untuk menjalankan sebuah usaha bisnis yang
profesional dan menghasilkan tuuan bisnis yang diinginkan, baik dari aspek
profit mauput tujuan lain sesuai dengan yang diinginkan oleh pihak pengelola
bisnis.
Sebuah proses pengaturan diperlukan agar sebuah usaha tidak sembarangan, mampu melakukan perencanaan, target-target yang diinginkan serta dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan sebuah resiko usaha bisnis.
Untuk bentuk usaha bisnis dengan skala kecil pun diperlukan sebuah upaya penggelolaan usaha yang baik, hanya berbeda pada ukuran skala saja serta pengerjaannya yang lebih sederhana dan bisa dikerjakan rangkap oleh satu atau dua orang pengeloal bisnis tesebut. Beberapa hal yang menjadi patokan utama dalam mengelola usaha diantaranya adalah sebagai berikut:
Sebuah proses pengaturan diperlukan agar sebuah usaha tidak sembarangan, mampu melakukan perencanaan, target-target yang diinginkan serta dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan sebuah resiko usaha bisnis.
Untuk bentuk usaha bisnis dengan skala kecil pun diperlukan sebuah upaya penggelolaan usaha yang baik, hanya berbeda pada ukuran skala saja serta pengerjaannya yang lebih sederhana dan bisa dikerjakan rangkap oleh satu atau dua orang pengeloal bisnis tesebut. Beberapa hal yang menjadi patokan utama dalam mengelola usaha diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Pengelolaan Produksi
Pengelolaan produksi merupakan pengaturan dan
perencanaan terkait ketersediaan bahan baku maupun bahan jaddi yang siap
dipasarkan pada sebuah perusahaan bisnis. Pengelolaan dibidang produksi
menyangkut bagaimana proses produksi itu bisa berlangsung dengan baik sehingga
mampu menghasilkan produk atau layanan yang diminati oleh konsumen.
2.
Pengelolaan Pemasaran
Pengelolaan dibidang pemasaran menyangkut
segala bentuk perencanaan, target serta tujuan dan hasil dari sebuah proses
marketing atau pemasaran. Penjualan yang meningkat dan upaya untuk
memperkenalkan produk kepada konsumen merupakan target uama dari sebuah
pengelolaan pemasaran.
3.
Pengelolaan
distribusi
Pengelolaan di bidang distribusi memegang peran
dala mendukung pengelolaan pemasaran. Meskipun pemasaran telah berjalan dengan
baik, namun apabila pengelolaan distribusi mengalami hambatan, maka marketing
juga akan terganggu. Proses penyaluran barang produksi atau layanan jasa kepada
konsumen sangat ditentukan oleh bagaimana pola pengelolaan distribusi tersebut
dirancang oleh sebuah perusahaan.
4.
Pengelolaan Keuangan
Pengelolaan keuangan di dalam sebuah usaha
bisnis menyangkut transparansi dan pengelolaan sirkulasi keuangan sebuah
perusahaan.
Tanpa adanya sebuah pengelolaan bisnis yang baik dibidang keuangan, maka biasanya perusahaan tidak mendapatkan data keuangan yang jelas. Hal ini biasa dialami oleh para pengelola bisnis kecil yang masih amatiran, dimana pengelolaan keuangan jarang diperhatikan sehingga untung atau ruginya saja sebuah usaha bisnis sulit ditentukan.
Tanpa adanya sebuah pengelolaan bisnis yang baik dibidang keuangan, maka biasanya perusahaan tidak mendapatkan data keuangan yang jelas. Hal ini biasa dialami oleh para pengelola bisnis kecil yang masih amatiran, dimana pengelolaan keuangan jarang diperhatikan sehingga untung atau ruginya saja sebuah usaha bisnis sulit ditentukan.
B.
Tehnik dan Strategi
Pemasaran
Strategi adalah langkah-langkah yang harus dijalankan
oleh suatu perusahaan untuk mencapai tujuan. Terkadang langkah-langkah yang
harus dihapai terjal dan berliki-liku, namun ada pula langkah yang harus
dihadapi relatif mudah. Di samping itu, dibutuhkan suatu kehati-hatian dalam
melangkah.[2]
Ukuran suatu perusahaan dalam menerapkan strategi
pemasarannya adalah mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Semakin banyak
pelanggan yang menerima produk atau jasa yang ditawarkan, maka mereka semakin
puas, dan ini berarti strategi yang dijalankan sudah cukup berhasil. Ukuran
mampu meraih pelanggan sebanyak mungkin hanya merupakan salah satu ukuran bahwa
strategi yang dijalankan sudah cukup baik. Selain itu, tingkat laba yang
diperoleh juaga mempengaruhi ukuran keberhasilan suatu stretagi pemasaran.[3]
Sesuai dengan definisi pemasaran yaitu kegiatan meneliti
kebutuhan dan keinginan konsumen (probe/search), menghasilkan barang dan
jasa sesuai dengan kebutuhan dan kenginan konsumen (product), menentukan
tingkat harga (price), mempromosikannnya agar produk dikenal konsumen (promotion),
dan mendistribusikan produk ke tempat konsumen (place), maka tujuan pemasaran
adalah bagaimana agar barang dan jasa yang dihasilkan di sukai, dibutuhkan, dan
dibeli oleh konsumen (J Suprsnto,1993). Ini berarti, perhatian kita dalam
pemasaran haruslah diawali dengan riset pemasaran yaitu untuk meneliti
kebutuhan dan keinginan konsumen sesuai dengan tujuan pemasaran, maka inti
pemasaran adalah penciptaan nilai yang lebih tinggi bagi konsumen dari pada
nilai yang diciptakan oleh pihak pesaing. Strategi usaha yang cocok dengan
konsep tersebut adalah produksi batrang dan jasa apa yang bisa dijual dan
menjual barang dan jasa apa yang bisa di produksi. Strategi pertama sangat
tepat dan sesuai dengan inti pemasaran, sedangkan strategi kedua tidak tepat
karena tidak memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Prinsip dasar pemasaran yaitumenciptakan nilai bagi
pelanggan (customer value), keunggulan bersaing (competitive advantages), dan
fokus pemasaran. Tujuan pemasaran bukan mendapatkan langganan (get costumer),
akan tetapi memperbaiki situasi bersaing (improve competitive situation). Dalam
konteks ini, seseorang wirausaha harus mampu memproduksi barang dan jasa dengan
mutu yang lebih baik, harga yang lebih murah, dan penyerahan yang lebih cepat
dari pada pesaing.
Pembahasan tentang strategi perusahaan, tidak bisa lepas
dari perencanaan, arahan, atau acuan gerak langkah perusahaan untuk mencapai
suatu tujuan. Ada beberapa langkah dalam merencanakan pemasaran bagi usaha
baru.[4]
Langkah 1: penentuan kebutuhan dan
keinginan pelanggan
Untuk mengetahui kebutuhan
dan keinginan pelanggan, pertama-tamaharus dilakukan penelitian pasar atau
riset pemasaran. Riset pasar harus diarahkan pada kebutuhan konsumen, misalnya
batrang atau jasa apa yang diinginkan dan dibutuhkankonsumen. Berapa jumlahnya,
kualitas yang bagaimana, siapa yang membutuhkan dan kapan mereka memerlukan.
Riset pasar di maksudkan untuk menentukan segmen pasar dan karakteristik
konsumen yang dituju.
Langkah 2: memilih pasar sasaran
khusus (spesial target market)
Setelah mengetahui
kebutuhan dan keinginan konsumen, langkah berikutnya adalah memilih pasar
sasaran khusus. Ada tiga jenis pasar sasaran khusus, yaitu:
1.
Pasal individual
2.
Pasar khusus
3.
Segmentasi pasar
Dari tiga alternatif pada
sasaran tersebut, bagi perusahaan kecil dan usaha baru lebih tepat bila memilih
pasar khusus dan pasar invidual. Sedangkan untuk perusahaan menengah dan besar
lebih abik memilih segmen pasar.
Langkah 3: menempatkan strategi
pemasaran sangat tergantung pada keadaan lingkungan persaingan pasar yang ada
dari hari kehari. Keberhasilan dalam segmentasi pasar sangat tergantung pada
potensi yang mengambarkan permintaan dari lingkungan persaingan. Ada enam
strategi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang bersaing.
1.
Berorientasi pada
pelanggan (customer orintation)
2.
Kualitas (quality), ialah
mengutamakan total quality management (TQM) yaitu efektif. Efisien dan tepat.
3.
Kenyamanan (convinience),
yaitu memfokuskan perhatian pada kesenangan hidup, kenyamanan dan kenikmatan.
4.
Inovasi, yaitu harus
berkonsentrasi untuk berinovasi dalam produk, jasa, maupun proses
5.
Kecepatan atau disebut
juga Time Conpression Managemenent(TCM) yang diwujudkan dalam bentuk:
a.
Kecepatan untuk
menempatkan produk baru di pasar.
b.
Memperpendek waktu untuk
merespon keinginan dan kebutuhkan pelanggan
c.
Pelayanan dan kepuasan
pelanggan.
Langkah 4: pemilihan strategi
pemasaran
Strategi pemasaran ialah
paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar
sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran. Untuk menarik konsumen,
wirausaha bisa merekayasa indikator-indikator yang terdapat dalam bauran
pemasaran (marketing mix), yaitu probe, product, price place, promotion.
C.
Strategi Pemasaran Usaha
Baru
Menurut Philip Kotler, Pemasaran
adalah merupakan suatu proses sosial yang dilakukan oleh
individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan, mereka
ingin ciptakan, meraka ingin tawarkan kepada orang lain. Pemasaran dibangun
berdasarkan empat bagian utama yaitu pasar sebagai sasaran, kebutuhan pelanggan,
pemasaran terpadu dan profitabilitas.[5] Oleh
karena itu, agar berhasil memasuki sebuah pasar, orang-orang yang telah
ditunjuk menjadi bagian pemasaran sebuah produk baru diharuskan memiliki
strategi pemasaran produk baruk. Beberapa strategi pemasaran produk baru,
diantaranya adalah :
1. Melakukan Riset Pasar
Besar kecilnya potensi pasar akan mempengaruhi tingkat
penjualan dan penyebaran dari sebuah produk sehingga diperlukan sebuah riset
untuk mengetahui apakah produk yang baru dirilis tersebut cocok dijual pada
lokasi pasar tersebut. Jika kita mendapatkan hasil riset yang menunjukkan bahwa
potensi dari pasar yang kita pilih cukup besar dan dianggap sebagai lahan yang
menjanjikan, maka segera pasarkan produk tersebut. Tapi jika hasil riset yang
kita lakukan tidak menunjukkan adanya trend yang positif untuk barang yang akan
kita pasarkan, maka lakukanlah evaluasi terhadap produk kita agar produk yang
kita pasarkan tersebut memiliki nilai lebih atau bahkan kita dapat mencari
lokasi pasar lain yang lebih menjanjikan.
2. Perhatikan Kebutuhan Konsumen
Kebutuhan masyarakat sebagai konsumen sangatlah
beragam. Oleh karena itu sebelum memasarkan produk baru pada pasar yang telah
ditentukan, kita juga harus memperhatikan produk apa saja yang dibutuhkan oleh
konsumen. Dengan adanya kebutuhan terhadap produk tersebut, maka kita tidak
akan terlalu sulit mencari konsumen karena bisa saja konsumenlah yang akan
mencari produk yang kita pasarkan.
3. Lakukan Promosi
Promosi yang dilakukan akan sangat penting dan berguna
sekali sebagai alat untuk memperkenalkan sebuah produk baru. Sewaktu melakukan
promosi, perhatikan juga elemen pendukung lainya seperti lokasi pasar, target
konsumen, posisi produk yang dipromosikan, harga dari sebuah produk, serta
lokasi tempat promosi berlangsung. Strategi promosi yang baik juga akan
menunjukkan kualitas produk yang ditawarkan terlebih lagi jika produk baru
tersebut ditawarkan dengan harga promosi yang cukup murah dan disertai dengan
bonus atau hadiah-hadiah yang menarik.
4. Berikan Pelayanan Terbaik
Pelayanan yang baik akan memberikan tingkat kepuasan
yang baik pula terhadap konsumen dan akan berdampak pada perkembangan dari
sebuah produk. Selain itu pelayanan yang baik juga akan memperluas lokasi pasar
dari sebuah produk karena konsumen akan mau berlangganan dan membeli produk
yang kita tawarkan dalam jangka waktu yang lama. Begitu juga ketika anda
memberikan pelayanan yang kurang baik, maka konsumen akan merasa tidak puas
sehingga lokasi pasar kita akan berkurang serta konsumen akan beralih keproduk
lain dan meninggalkan produk yang kita pasarkan.
5. Konsisten
Pemasaran yang dilakukan dengan konsisten dan
berkesinambungan disemua area pemasaran akan meningkatkan efektivitas
penjualan. Selain itu juga akan berdampak positif terhadap merk produk yang
dipasarkan karena masyarakat sebagai konsumen akan selalu melihat produk
tersebut dipasarkan.
6. Perencanaan Target Market
Melakukan perencanaan secara tepat terhadap target
market yang telah ditentukan akan membuat konsep pemasaran menjadi lebih jelas
dan terprogram dengan baik. Usahakan untuk memilih beragam jenis lapisan
masyarakat serta lokasi pasar sebagai tempat promosi agar target market
tersebut dapat dipenuhi dan memiliki hasil yang memuaskan.
7. Buat Merk atau Brand
Merk atau brand merupakan wajah dari sebuah produk.
Konsumen akan cenderung menggunakan merk yang terkenal dan menarik perhatian
serta dapat memberikan keyakinan bahwa produk tersebut benar-benar berkualitas.
Nah, karena produk kita masih baru, maka usahakan membuat merk atau brand yang
memiliki keunikan sebagai daya tarik awal.
8. Kelola Hubungan Dengan Konsumen
Pengelolaan hubungan yang baik dengan pelanggan
merupakan hal penting untuk dilakukan. Tujuan utamanya tidak lain adalah untuk
mendapatkan konsumen yang loyal, konsisten dan tidak akan berpaling kepada merk
lain. Hubungan dengan konsumen ini dapat dijaga dengan cara membuat kartu
member, memberikan potongan harga jika memiliki kartu member, mendapatkan
hadiah dan lain sebagainya.
9. Gunakan Media Komunikasi
Pemasaran yang dilakukan akan berjalan dengan lebih
baik ketika menggunakan semua sarana media komunikasi. Media komunikasi yang
digunakan bisa berupa media cetak, media elektronik hingga media sosial.
Seiring perkembangan jaman yang sangat pesat saat ini, media komunikasi yang
paling banyak digunakan sebagai sarana pemasaran sebuah produk baru adalah
media sosial berbasis internet. Hampir 60% konsumen datang karena mengetahui
informasi sebuah produk dari internet.
10. Bagikan Produk sebagai Sample
Pemasaran sebuah produk dengan melakukan promosi
seperti buy 1 get 1 free, beli 2 gratis 1, beli 3 gratis 2 akan membuat
konsumen semakin tergiur untuk memiliki produk tersebut walaupun sebenarnya
mereka tidak memerlukan produk tersebut. Kita juga dapat melakukan promosi
untuk pemasaran produk kita dengan cara-cara yang sederhana seperti misalnya
dengan memberikan sample produk kita untuk dicoba oleh konsumen.
11. Gunakan Jasa Orang Terkenal
Jika pemasaran produk tersebut memiliki anggaran biaya
yang cukup besar, tidak ada salahnya jika kita menggunakan jasa seseorang yang
dianggap cukup terkenal dan memiliki publisitas tingkat nasional yang cukup
tinggi. Orang-orang tersebut bisa berasal dari kalangan artis nasional, tokoh
politik nasional atau orang-orang yang memiliki latar belakang sebagai bagian
dari promosi barang. Namun, jika tidak memiliki anggaran yang cukup besar, kita
masih dapat menggunakan jasa orang-orang yang memiliki banyak relasi dan teman,
serta artis-artis lokal.
12. Berani Tampil Beda
Berani menampilkan promosi pemasaran yang berbeda dari
yang lain serta berani berfikir untuk keluar dari jalur pemasaran yang biasa
dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelangsungan perusahaan dan
memberikan citra produk yang berbeda dengan produk sejenis dari perusahaan
lain. Jangan terus mengikuti pasar, cobalah untuk tampil beda dan menggebrak
pasar dengan produk baru yang kita pasarkan.
13. Meminta Testimoni Pelanggan
Jika promosi yang dilakukan memungkinkan kita untuk
memuat testimoni dari para pelanggan, maka cobalah untuk mulai meminta
testimoni dari para pelanggan. Testimoni dari para pelanggan akan memberikan
kita pengetahuan yang lebih tentang produk yang kita pasarkan. Selain itu
terimalah kritik dan saran dari para pelanggan.
14. Kenali Pesaing Usaha
Kompetitor atau pesaing kita juga sangat perlu untuk
kita perhatikan dengan baik mulai dari segi kelebihan, kekurangan hingga siapa
saja yang menjadi target pasar mereka. Kita harus memiliki mental yang kuat
untuk dapat bersaing dengan mereka karena konsumen akan mencari produk dengan
kualitas terbaik. Dengan mengetahui dan mengamati pesaing kita, maka kita akan
mendapatkan keuntungan lebih serta peluang kita untuk memperbaiki produk kita
juga semakin besar.
15. Menjadi Sponsor Sebuah Kegiatan
Strategi yang juga sangat jitu dalam memasarkan sebuah
produk baru adalah dengan menjadikan brand atau merk dari produk tersebut
sebagai sponsor dari sebuah kegiatan. Ketika produk tersebut menjadi sponsor
pada sebuah kegiatan, maka brand atau merk produk tersebut akan terpampang
dengan jelas dan diketahui oleh banyak orang. Selain itu kita juga dapat
memasarkan produk tersebut sewaktu kegiatan tersebut sedang berlangsung.
D.
Teknik Pengembangan Usaha
Teknik
Pengembangan Perusahaan Pengembangan
usaha bisa dilakukan dengan beberapa teknik diantaranya :
1.
Perluasan Skala Usaha
Pengembangan Perusahaan dengan Perluasan Skala
Usaha Pengembangan perusahaan dengan
perluasan skala usaha bisa dilakukan dengan skala produksi (kapasitas
produksi), tenaga kerja, teknologi, lokasi usaha, dan sistem distribusi serta
jaringan usaha. Penambahan skala usaha bisa dilakukan dengan menambah kapasitas
mesin dan kapasitas tenaga kerja, serta tambahan jumlah modal untuk investasi.
Jadi, untuk menambah skala produksi harus ditambah factorfaktor produksinya
seperti modal, tenaga kerja, bahan baku dan kemungkinan pemasarannya. Sebelum
memperluas produksi, harus diperhatikan
prospek pemasarannya. Misalnya; siapa yangmemerlukan, berapa jumlahnya, kapan
membutuhkan dan dimana serta bagaimana cara mendistribusikannya.[6]
Pengembangan
skala usaha juga bisa dilakukan dengan menambah jenis-jenis barang atau jasa
yang akan dihasilkannya atau diusahakannya. Pengembangan usaha bisa dilakukan
hanya apabila akan menurunkan biaya jangka panjang, sehingga akan menaikan
skala ekonomi yang tinggi. Sebaliknya, bila peningkatan skala usaha hanya akan
meningkatkan biaya, maka pengembangan skala usaha tidak baik untuk dilakukan.
Jadi, peningkatan skala usaha hanya bisa dilakukan dengan cara peningkatan
output menurunkan biaya rata-rata jangka panjang. Teknik pengembangan skala
usaha sangat tergantung juga pada produktivitas faktor-faktor produksi seperti
produktivitas tenaga kerja, dan produktivitas modal. Oleh sebab itu, perluasan
skala usaha harus dilihat dari aspek:
1.
Produktivitas modal dan tenaga kerja;
2.
Biaya tetap dan biaya variable;
3.
Biaya rata;
4.
Skala produksi yang paling menguntungkan.
Pengembangan
skala usaha bisa juga dilakukan dengan menambah lokasi usaha di tempat lain, di
kota lain, dan di Negara lain. Misalnya, perusahaan-perusahaan mobil dan
perusahaan elektronik Jepang yang sudah menguasai pasaran-pasaran dunia,
seperti PT. Toyota Astra. Begitu pula perusahaan makanan dan minuman Amerika
Serikat, seperti KFC, McDonald, Cocacola, Pepsi dan lain sebagainya. Dunia jasa
seperti perbankan dan perusahaan jasa angkutan juga sudah meluas melewati batas
Negara, misalnya PT. Bank Asing yang ada di Indonesia, Maskapai Penerbangan
Asing yang ada di Indonesia dan Maskapai penerbangan Indonesia yang ada di
Negara lain.
Apabila pengembangan sakala usaha sudah
mencapai tingkat yang paling optimum, maka pengembangan produksi atau skala
usaha tidak boleh terus dikembangkan, tetapi ada yang masih bisa dilakukan
yaitu dengan menambah cakupan usaha.
2.
Perluasan Cakupan Usaha
Pengembangan
usaha dengan menambah cakupan usaha bisa dilakukan dengan mengembangkan jenis
usaha baru dan wilayah usaha baru, serta jenis produk barang dan jasa baru yang
bervariasi jenisnya. Pengembangan cakupan usaha baru sering juga dinamakan
diversifikasi usaha. Bahkan akhir-akhir ini diversifikasi usaha dilakukan pada
suatu bidang saja, misalnya dibidang pertanian disebut agroindustri,
aggrowisata, aggrobisnis, dan macam-macam diversifikasi lainnya. Dibidang jasa
diversifikasi usaha juga dilakukan, misalnya usaha jasa angkutan kota diperluas
dengan jasa angkutan pariwisata, jasa pendidikan di Indonesia, usaha join
venture merupakan bentuk kerja sama antara perusahaan domestic dan perusahaan
asing. Pemerintah berwenang untuk mengetahui dan menyetujui perjanjian umum dan
khusus antar pihak yang berjoin venture.
E.
Spirit Wirausaha
Sebagai awal
mula kita terjun ke dunia wirausaha, hal pertama yang harus kita miliki adalah
jiwa wirausaha. Dengan memiliki jiwa wirausaha, kita akan lebih bisa kuat
merintis usaha yang kita dirikan dan lebih bisa bertahan menjalankan bisnis
tersebut. Berikut ini adalah 10 tips menumbuhkan jiwa wirausaha[7]:
1. Kuatkan tekad dan niat
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menguatkan
tekad dan niatmu. Jangan sampai keinginan untuk menjadi wirausaha hanya karena
ikut-ikutan tren atau keinginan sementara saja. Dengan kamu menguatkan tekat
dan niat, nantinya kamu akan siap menghadapi segala rintangan dan cobaan yang
pasti akan kamu dapatkan selama merintis usaha.
2. Buat target dan
rencana masa depan
Target dan rencana akan membuatmu lebih siap membangun
usaha. Dengan adanya target dan rencana, kamu juga akan lebih mudah membuat
langkah-langkah bisnis yang harus dijalani dan lebih mudah mengukur kinerjanya.
Target dan rencana ini juga akan membuatmu lebih termotivasi mendirikan bisnis
yang semakin maju dari waktu ke waktu.
3. Miliki ide bisnis
Asah terus idemu untuk mendirikan bisnis. Kamu tidak
mungkin bisa menjadi wirausahawan jika tidak memiliki ide bisnis. Tidak perlu
melangkah terlalu jauh untuk mendirikan bisnis. Kamu bisa memulainya dari hal
yang terlihat kecil, namun merupakan hobi dan minatmu. Dengan begitu, kamu bisa
memiliki bisnis yang menarik sekaligus menyenangkan untuk kamu lakukan.
4. Ukur resiko yang mungkin muncul
Kamu tidak mungkin mendirikan bisnis yang tidak
terukur dan tidak kamu ketahui resikonya. Cari tahu resiko bisnis apa yang
mungkin muncul sebelum kamu memulai bisnis tersebut. Kamu pun bisa mempersiapkan
plan A, plan B dan seterusnya untuk menghadapi resiko-resiko tersebut.
Dengan kamu mengukur resiko terlebih dahulu sebelum kamu memulai usaha, kamu
akan lebih siap jika resiko-resiko tersebut muncul.
5. Pelajari kisah bisnis orang lain
Untuk menumbuhkan jiwa wirausaha, kamu tidak selalu
harus belajar dari buku atau pengalamanmu sendiri. Seringkali pengalaman orang
lain bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk menumbuhkan jiwa
wirausaha. Cobalah untuk membaca kisah sukses bisnis orang lain yang juga bisa
memberimu pandangan baru dan semangat untuk mendirikan bisnis sendiri.
Membaca kisah sukses orang lain akan membantumu
menghadapi fase-fase bisnis yang mungkin telah dialami orang lain. Hal ini
tentu akan membantu mempersiapkan diri dan tidak membuatmu kaget jika hal buruk
tersebut terjadi pada bisnismu. Selain itu, dengan membaca kisah sukses orang
lain, kamu mungkin akan menemukan tips-tips sukses yang belum tentu kamu
dapatkan dari membaca buku biasa.
6. Tumbuhkan rasa optimis
Persiapkan mentalmu untuk menghadapi rintangan yang
pasti akan kamu alami saat merintis bisnismu nanti. Hal yang paling utama
adalah optimisme yang akan membuatmu tetap yakin untuk melanjutkan bisnis dan
mencapai targetmu. Tanpa rasa optimis, kamu akan mudah menyerah dan tidak ingin
melanjutkan usaha. Tentu hal ini akan menggagalkan keinginanmu menjadi seorang
wirausahawan.Jangan sampai kamu memiliki rasa pesimis saat memulai dan merintis
sebuah bisnis. Tidak hanya menghalangi mencapai target, pesimisme akan membuatmu
takut menghadapi tantangan dan perubahan yng pasti terjadi di dunia bisnis.
7. Fokus
Di awal kamu sudah memiliki target dan rencana bisnis.
Maka, fokuslah pada hal itu. Jangan mudah melirik ‘bisnis tetangga’ karena hal
itu akan membuatmu tidak fokus dan justru mengacaukan rencana awalmu. Dengan
kamu fokus pada target dan rencana awal, kamu akan lebih mudah menjalankan step
by step rencanamu dan tidak terganggu pikiran yang tiba-tiba muncul dan
membelokkan tujuanmu.
8. Ikuti kelas wirausaha
Kini banyak sekali seminar dan kelas yang dibuat untuk
para pemula dalam dunia bisnis. Kelas seperti ini akan sangat bermanfaat untuk
kamu ikuti. Kelas wirausaha juga akan memberimu tips menumbuhkan jiwa wirausaha
yang mungkin tidak kamu dapatkan di tempat lain. Di sini kamu bisa bertanya
langsung kepada para praktisi bisnis dan meminta tips-tips untuk mendirikan
bisnis secara langsung pada ahlinya.
9. Tumbuhkan keberanian
Saat kamu memutuskan untuk terjun ke dunia wirausaha,
itu berarti kamu sudah siap dengan segala tantangannya. Maka, kamu harus
memiliki keberanian sebagai tips menumbuhkan jiwa wirausaha selanjutnya. Jangan
mudah terintimidasi dengan bisnis lain atau kompetitor yang lebih berhasil.
Jadikan hal tersebut tantangan untuk kamu juga bisa menumbuhkan bisnismu.
Dengan memandang persaingan sebagai tantangan, kamu tidak akan mudah takut dan
menyerah. Justru, dengan adanya tantangan tersebut kamu akan lebih terpacu
untuk lebih berusaha dan berkembang demi kemajuan usahamu.
10. Latih kepekaan terhadap peluang bisnis
Sebelumnya sudah disebutkan bahwa kamu harus fokus
dalam mengembangkan bisnis yang sudah kamu dirikan. Bukan berarti kamu tidak
menerima masukan atau kritik orang lain. Akan tetapi, kamu harus jadikan kritik
dan saran tersebut sebagai bahan pengembangan bisnis, bukannya kamu terima
mentah-mentah untuk menghentikan bisnis yang sedang berjalan dan mendirikan
bisnis lainnya. Latih kepekaanmu untuk menangkap kritik dan saran yang kamu
terima sebagai peluang baru yang bisa kamu aplikasikan ke bisnismu saat ini.
Yang terpenting, jangan menganggap kritikan dari orang lain sebagai ejekan atau
sesuatu yang akan membuatmu down.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Pengelolaan Usaha adalah mengurus, mengatur
kegiatan usaha yang dijalankan orang orang atau badan-badan secara beratur
dengan bantuan segala aktivitas untuk mencapai suatu tujuan
2.
Strategi adalah
langkah-langkah yang harus dijalankan oleh suatu perusahaan untuk mencapai
tujuan. Terkadang langkah-langkah yang harus dihapai terjal dan berliki-liku,
namun ada pula langkah yang harus dihadapi relatif mudah. Di samping itu,
dibutuhkan suatu kehati-hatian dalam melangkah
Ada beberapa langkah dalam merencanakan
pemasaran bagi usaha baru.
1. penentuan kebutuhan dan keinginan pelanggan
2.
memilih pasar sasaran
khusus (spesial target market)
3.
menempatkan strategi
pemasaran
4.
pemilihan strategi
pemasaran
3.
Beberapa
strategi pemasaran produk baru, diantaranya adalah :
1.
Melakukan Riset
Pasar
2.
perhatikan kebutuhan konsumen
3.
lakukan promosi
4.
berikan pelayanan terbaik
5.
konsistens
4.
Teknik Pengembangan Perusahaan Pengembangan usaha bisa dilakukan dengan
beberapa teknik diantaranya :
1.
Perluasan Skala Usaha
2.
Perluasan Cakupan Usaha
5.
Spirit Wirausaha
Sebagai awal
mula kita terjun ke dunia wirausaha, hal pertama yang harus kita miliki adalah
jiwa wirausaha. Dengan memiliki jiwa wirausaha, kita akan lebih bisa kuat
merintis usaha yang kita dirikan dan lebih bisa bertahan menjalankan bisnis
tersebut. Berikut ini adalah 10 tips menumbuhkan jiwa wirausaha
1. Kuatkan tekad dan niat
2. bat target rencana dimasa depan
3.
Miliki ide
bisnis
4. ukur resiko yang mungkin muncul
5.
Pelajari kisah
bisnis orang lain
6.
Tumbuhkan rasa
optimis
7. fokus
8. ikuti kelas kewirausahaan
9.
Tumbuhkan
keberanian
10. latih kepekaan peluang bisnis
DAFTARPUSTAKA
Blog:
Aldesra SP,Jumat 29 Agustus 2014. (Diakses pada hari Kamis,
tanggal 12 april 2018, pukul 12.00
https://dosenpsikologi.com/tips-menumbuhkan-jiwa-wirausaha
(Diakses pada Hari Jum’at, Tanggal 13 2018 pukul 23.30)
https://pakarkomunikasi.com/strategi-pemasaran-produk-baru, (Diakses Hari Jum’at, tanggal 13 April 2018 pukul
22.00)
Kasmir, 2014,Kewirausahaan (Edisi Revisi), Jakarta: Rajawali
Pers
Modul20
Kewirausahaan SMK, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN USAHA Kode: B3.20.KWU, hlm.
31
www.academia.edu/9310047/TEHNIK_DAN_STRATEGI_PEMASARAN.pdf
(Diaksses pada Hari Kamis, 12 April 2018, pukul 17.00).
[1]Blog: Aldesra SP,Jumat 29 Agustus 2014. (Diakses pada hari Kamis, tanggal 12 april 2018, pukul
12.00
[2]Dr. Kasmir, SE.,
M.M, Kewirausahaan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm. 186-187
[4]www.academia.edu/9310047/TEHNIK_DAN_STRATEGI_PEMASARAN.pdf (Diaksses pada
Hari Kamis, 12 April 2018, pukul 17.00).
[5]https://pakarkomunikasi.com/strategi-pemasaran-produk-baru, (Diakses Hari Jum’at, tanggal 13 April 2018 pukul 22.00)
[7]https://dosenpsikologi.com/tips-menumbuhkan-jiwa-wirausaha (Diakses pada Hari
Jum’at, Tanggal 13 2018 pukul 23.30)
0 komentar:
Post a Comment